a. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsure (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
Jenis-jenis
Probability sampling:
1. Simple random sampling ialah cara pengambilan sampel dari anggota populasi
secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam anggota
populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen
(sejenis).Pengambilan sampel acak sederhana dapat dilakukan dengan cara undian,
memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak, dsb.
2. Proportionate
Stratified Random Sampling
Proportionate
Stratified Random Sampling ialah pengambilan sampel dari anggota populasi
secara acak dan berstrata secara proporsional. Dilakukan ini apabila ada
anggota populasi yang tidak sejenis (heterogen). Pengambilan
sampel dilakukan secara acak dengan memperhatikan strata yang ada. Artinya
setiap strata terwakili sesuai proporsinya.
3. Disproportionate
stratified random sampling
Disproportionate stratified random sampling ialah pengambilan sampel dari anggota populasi
secara acak dan berstrata tetapi ada sebagian data yang kurang proporsional
pembagiannya. Dilakukan ini apabila anggota populasi heterogen. Teknik ini
digunakan untuk menentukan jumlah sampel dengan populasi berstrata tetapi
kurang proporsional, artinya ada beberapa kelompok strata yang ukurannya kecil
sekali.
4.Area sampling
Area sampling ialah teknik sampling yang dilakukan dengan cara mengambil
wakil dari setiap wilayah atau daerah geografis yang ada. Teknik ini digunakan
untuk menentukan jumlah sampel jika sumber data sangat luas. Pengambilan sampel
didasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
Misalnyadari27propinsidiambil10propinsisecararandom/acak.
b. Non Propability Sampling
Adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama
bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Jenis-jenis Non
Probability Sampling
1. Sampling
Sistematis
Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan
dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
2. Sampling Kuota
Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
3.. Sampling
insidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok
sebagai sumber data.
4. Sampling
Purposive
Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka
sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Sampel ini lebih cocok
digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak
melakukan generalisasi. Teknik ini dibagi dua, Yaitu:
- Judgment Sampling,
Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang
paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.
- Quota Sampling,
Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan secara
proposional, namun tidak dipilih secara
acak melainkan secara kebetulan saja.
- Sampling Jenuh
Sampling Jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang,
atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat
kecil.
Snowball
Sampling
Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil, kemudian membesar. Penentuan
sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel itu disuruh memilih
teman-temannya untuk dijadikan sampel. Cara ini banyak dipakai ketika peneliti
tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan
sampel. Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu dia minta kepada sampel pertama untuk
menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel. Demikian seterusnya,
sehingga jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju.Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar