Secara umum
statistik dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mendapatkan informasi dari
data. Secara lebih detail, arti statistik dapat dikelompokan menjadi tiga
yaitu:
1.
Statistik
diartikan sebagai pelaporan sekumpulan data, misalnya statistik sepakbola,
statistik penduduk dan sebagainya.
2.
Statistik
adalah kuantitas yang dihitung dari sekumpulan data, contohnya: proporsi,
rata-rata dan sebagainya..
3.
Statistik
juga diartikan sebagai suatu disiplin ilmu dan seni dalam membuat
inferensia dari suatu spesifik unit untuk sesuatu yang general.
Data
adalah sesuatu yang dianggap dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan
atau persoalan. Data dianggap sebagai sesuatu yang belum tentu benar,
namun dalam prakteknya anggapan atau asumsi sering digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan, misalnya karena pemerintah menganggap persediaan stok
beras cukup karena data produksi padi menunjukan adanya peningkatan, maka
diputuskan tidak mengimpor beras. Oleh karena suatu anggapan atau asumsi itu
belum tentu benar, maka apabila digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan,
keputusan itu masih bisa keliru atau salah. Maka dari itu secara statistik
anggapan yang merupakan hipotesis harus diuji terlebih dahulu.
Bicara statistik berarti bicara sampel. Sampel adalah bagian
anggota populasi yang dijadikan objek penelitian. Populasi adalah
sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.
Kegiatan untuk meneliti semua objek (populasi) disebut kegiatan sensus, contoh:
sensus penduduk, sensus pertanian, dsb. Kegiatan meneliti sebagian
populasi yang menjadi objek terpilih disebut survei. Ukuran deskriptif
dari sebuah populasi adalah parameter, sedangkan ukuran deskriptif dari sebuah
sampel adalah statistik. Jadi populasi mempunyai parameter sedangkan
sampel mempunyai statistik. Data hasil sensus dapat dianalisis dengan
cara deskriptif. Data hasil survei dapat dianalisis dengan cara deskriptif dan
inferensia. Inferensiaadalah suatu bentuk pengambilan keputusan di mana
termasuk didalamnya pernyataan, penjelasan, perbandingan, estimasi,
proyeksi, dsb.
Metode
statistik dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu statistik parametrik dan
statistik nonparametrik. Pengujian parametrik merupakan cara menguji
hipotesis yang didasarkan pada beberapa asumsi:
1.
observasi
sampel harus dipilih dari populasi yang dianggap memiliki distribusi normal.
2.
dalam
kasus pengujian beda 2 parameter atau lebih, populasi-populasi tersebut
bukan saja dianggap memiliki distribusi normal tetapi juga memiliki varians
yang sama (asumsi homoskedastisitas).
Keabsahan asumsi tersebut menentukan sejauhmana hasil uji
parametrik tersebut berarti atau tidak. Sedangkan metode nonparametrik
tidak pernah merumuskan asumsi mengenai populasi darimana sampelnya
dipilih. Metode statistik yang digunakan pada statistik nonparametrik
adalah yang berhubungan dengan data yang berbentuk ranking atau data kualitatif
(skala nominal atau ordinal) atau data kuantitatif yang tidak berdistribusi
normal. Oleh karena itu statistik nonparametrik seringkali disebut dengan
statistik bebas distribusi. Pada statistik nonparametrik, kita akan menguji
karakteristik populasi tanpa menggunakan spesifik parameter. Oleh karena
itu statistik uji ini disebut dengan statistik nonparametrik yaitu akan menguji
apakah lokasi populasi berbeda dari pada menguji apakah rata-rata populasi
berbeda.
Perlu disadari bahwa uji nonparametrik selayaknya tidak
digunakan apabila uji parametrik dapat diterapkan, karena tingkat keampuhan uji
nonparametrik lebih rendah dari pada uji parametrik. Namun anda sebagai
pengambil keputusan atau peneliti jangan salah menafsirkan bahwa derajat
kegunaan metode statistik nonparametrik dibawah metode statistik
parametrik. Tentu saja tidak demikian, masing-masing metode dibuat dengan
spesifikasi khusus sesuai dengan macam data yang digunakan. Peningkatan
keampuhan uji nonparametrik harus dengan memperbesar sampel. Namun
seperti kita ketahui memperbesar sampel berarti akan menambah biaya, waktu,
dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar