Pengertian validitas
Menurut Azwar (1986) Validitas
berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.
Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.
Jenis-jenis Validitas Ebel
(dalam Nazirz 1988) membagi validitas menjadi :
§
Concurrent
Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan
kinerja.
§
Construct
Validity adalah validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek psikologis apa
yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat evaluasi bahwa suatu konstruk
tertentu dapat menyebabkan kinerja yang baik dalam pengukuran.
§
Face
Validity adalah validitas yang berhuubungan apa yang nampak dalam mengukur
sesuatu dan bukan terhadap apa yang seharusnya hendak diukur
§
Factorial
Validity dari sebuah alat ukur adalah korelasi antara alat ukur dengan
faktor-faktor yang bersamaan dalam suatu kelompok atau ukuran-ukuran perilaku
lainnya, di mana validitas ini diperoleh dengan menggunakan teknik analisis
faktor.
§
Empirical
Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor dengan
suatu kriteria. Kriteria tersebut adalah ukuran yang bebas dan langsung dengan
apa yang ingin diramalkan oleh pengukuran.
§
Intrinsic
Validity adalah validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji coba
untuk memperoleh bukti kuantitatif dan objektif untuk mendukung bhwa suatu alat
ukur benar-benar mengukur apa yang seharusny diukur.
§
Predictive
Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor suatu alat
ukur dengan kinerj seorang di msa mendatang.
§
Content
Validity adalah validitas yang berkenaan dengan baik buruknya sampling dari
suatu populasi.
§
Curricular
Validity adalah validitas yang ditentukan dengan cara menilik isi dari
pengukuran dan menilai seberapa jauh pungukuran tersebut merupakan alat ukur
yang benar-benar mengukur aspek-aspek sesuai dengan tujuan instruksional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar